Sabtu, 21 Desember 2013

Cara mengolah tanaman jarak

Cara mengolah tanaman jarak
PROSES PEMBUATAN BIODIESEL DARI JATROPHA CURCAS
Dalam proses pengolahan biji jarak menjadi biodiesel, dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :
1.           Proses Pembuatan Crude Jatropha Oil (CJO)
-         Biji jarak dibersihkan dari kotoran dengan cara dicuci secara manual atau masinal (dengan mesin).
-         Biji direndam sekitar 5 menit di dalam air mendidih, kemudian ditiriskan sampai air tidak menetes lagi.
-         Biji dikeringkan dengan menggunakan alat pengering atau dijemur di bawah matahari sampai cukup kering, kemudian biji tersebut dimasukkan ke dalam mesin pemisah untuk memisahkan daging biji dari kulit bijinya.
-         Daging biji yang telah terpisah dari kulitnya, digiling dan siap untuk dipres. Lama tenggang waktu dari penggilingan ke pengepresan diupayakan sesingkat mungkin untuk menghindari oksidasi.
-         Proses pengepresan biasanya meninggalkan ampas yang masih mengandung 7 – 10 % minyak. Oleh sebab itu, ampas dari proses pengepresan dilakukan proses ekstraksi pelarut, sehingga ampasnya hanya mengandung minyak kurang dari 0,1% dari berat keringnya. Pelarut yang biasa digunakan adalah pelarut n – heksan dengan rentang didih 60 – 70 0C.
-         Tahap ini menghasilkan Crude Jatropha Oil (CJO), yang selanjutnya akan diproses menjadi Jatropha Oil (JO).

2.           Proses Pembuatan Biodiesel
a.     Reaksi Esterifikasi
CJO mempunyai komponen utama berupa trigliserida dan asam lemak bebas. Asam lemak bebas harus dihilangkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu reaksi pembuatan biodiesel (reaksi transesterifikasi). Penghilangan asam lemak bebas ini dapat dilakukan melalui reaksi esterifikasi. Secara umum reaksi esterifikasi adalah sebagai berikut : (Klik di sini)
Pada reaksi ini asam lemak bebas direaksikan dengan metanol menjadi biodiesel sehingga tidak mengurangi perolehan biodiesel.
Tahap ini menghasilkan Jatropa Oil (JO) yang sudah tidak mengandung asam lemak bebas, sehingga dapat dikonversi menjadi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi.

b.     Reaksi Transesterifikasi
Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi utama dalam pembuatan biodiesel. Secara umum reaksi transesterifikasi adalah sebagai berikut :
Pada reaksi ini, trigliserida (minyak) bereaksi dengan metanol dalam katalis basa untuk menghasilkan biodiesel dan gliserol (gliserin).
Sampai tahap ini, pembuatan biodiesel telah selesai dan dapat digunakan sebagai bahan bakar yang mengurangi pemakaian solar.

Kamis, 25 April 2013

Pengertian Dan Contoh Paragraf Eksposisi Bahasa Indonesia

Pengertian Dan Contoh Paragraf Eksposisi Bahasa Indonesia -

Pengertian Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
a. Memaparkan definisi (pengertian).
b. Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.
Contoh Paragraf Eksposisi
Paragraf 1 (a)
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
Paragraf 2 (b)
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melaluin latihan atau belajar sungguh-sungguh.
Paragraf 3 (c)
Ejaan bahasa Indonesia denagn huruf latin sudah beberapa kali mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan bahasa dan masyarakat pemakainya. Mula-mula ejaan Van Ophuisen, yaitu ejaan resmi untuk bahasa Melayu dengan huruf latin, yang disusun oleh Prof. Ch. Van Ophuisen atas perintah Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu. Selanjutnya pada tahun 1947 berlaku ejaan baru utuk bahasa Indonesia . Ejaan itu dikenal dengan nama ejaan Suwandi karena yang menandatangani peresmian penggunaan ejaan itu seorang menteri bernama  Mr. Suwandi. Ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sekarang adalah Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang berlaku sejak tahun 1972


Tujuan KAA


Tujuan KAA
Tujuan utama adalah menciptakan perdamaian dan ketenteramkan hidup bangsa bangsa-bangsa yang ada di kawasan asia afrika. Tujuan lainnya:
·         Memajukan kerja sama antar bangsa Asia Afrika untuk mengembangkan kepentingan bersama,persahabatan,dan hubungan bertetangga yang baik.
·         Mempertimbangkan masalah-masalah sosial ,ekonomi,dan kebudayaan negara-negara anggota.
·         Mempertimbangkan masalah-masalah khusus bangsa-bangsa di Asia Afrika,seperti kedaulatan nasional,rasialisme dan kolonialisme.
·         Meninjau kedudukan Asia Afrika serta rakyatnya di dunia ini ,serta sumbangan bagi perdamaian dan kerja sama di dunia.

Pokok pembicaraan dalam KAA
·         Usaha untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi ,sosial,budaya dan HAM.
·         Hak untuk menentukan nasib sendiri.
·         Rasialisme(perbedaan warna kulit).
·         Kerja sama internasional.
·         Pelucutan senjata.
·         Masalah rakyat yang masih terjajah di Afrika Utara.
·         Masalah Irian Barat.

Pelaksanaan kerja sama KAA
·         Kerja sama ekonomi.
·         Kerja sama kebudayaan.
·         HAM dan hak menentukan nasib sendiri.
·         Masalah negara-negara yang belum merdeka.
·         Peningkatan kerja sama dunia.